EROSI PORTIO
Erosi portio merupakan keadaan dimana portio yang terkikis yang terjadi karena infeksi, manipulasi penis, dan pemasangan atau pencabutan IUD. Portio dikatakan sedang terjadi erosi jika pada pemeriksaan inspekulo, terdapat portio yang berwarna merah menyala dan akan mudah berdarah jika tersentuh atau terbentur sesuatu. Sehingga pada kasus ini, yang sering dikeluhkan penderitanya adalah nyeri, dan biasanya akan terdapat perdarahan setelah berhubungan.
Kejadian ini biasanya banyak diakibatkan karena kurangnya perhatian terhadap kebersihan diri dan genetalianya sehingga mikroorganisme akan tumbuh subur dan berkembang biak secara cepat dan akhirnya dapat menimbulkan infeksi yang menyerang daerah portio. Pemasangan dan pencabutan IUD yang kurang memperhatikan kesterilan alat dan mekanisme kerja yang asal-asalan pun tidak sedikit menyumbang peningkatan angka kasus erosi portio. Jika erosi portio terjadi karena pemasangan IUD, maka IUD harus segera dicabut.
Manipulasi penis juga dapat menyebabkan erosi portio, karena pada saat coitus gerakan penis yang kurang sesuai dengan vagina wanita, dapat menyebabkan gesekan dan benturan yang terlalu kuat sehingga portio menjadi terluka.
Pada kasus ini, penatalaksanaan yang dilakukan bidan adalah hanya penatalaksanaan awal yaitu dengan pemberian antibiotic, therapy albotyl dan konseling. Sedangkan pada tindakan selanjutnya adalah operasi dengan konisasi yang dapat dikerjakan oleh dokter spesialis obstetric dan gynekologi.
Erosi portio yang dibiarkan akan menjadi lebih parah hingga bernanah dan dapat menyebar ke serviks sehingga bisa menyebabkan cevicitis atau radang pada leher rahim. Dan jika masih tetap dibiarkan akan terus menyebar pada seluruh bagian rahim.
SOAP
Tanggal : 05-11-10 Pukul : 09.00
S :Ny. L usia 35 th mengeluh rasa sakit pada daerah genetalianya setelah 1 minggu pemasangan IUD pada tanggal 12 November 2010, keluar darah dari kemaluannya dan terdapat keputihan yang cukup banyak.
O :k/u baik, kesadaran : compos mentis, TTV : TD :110/60 mmHg, S : 37,5⁰C, R : 19 x/menit, wajah tidak pucat dan tidak oedem.
Pemeriksaan inspekulo : vulva vagina tidak ada kelainan, portio terlihat merah menyala dan mudah berdarah, terdapat keputihan yang berbau.
A :Dx : Ny. L usia 35 th dengan erosi portio
Dasar : data subjektif dan objektif
Masalah potensial : Cervisitis
P : Memberitahu kondisi ibu
• Memberi ibu antibiotik 500 mg 3x1 selama seminggu
• Memberi ibu therapy albotyl
• Menjaga ibu untuk menjaga hygiene terutama daerah kemaluan
• Melepas IUD
• Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama 1 minggu
• Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian
SOAP PERKEMBANGAN
Tanggal : 19-11-10 pukul : 09.00 WIB
S : Ny. L usia 35 th mengatakan rasa sakitnya sudah terasa lebih baik, tapi masih terdapat sedikit keputihan dan obat yang diberikan telah habis
O : k/u baik, kesadaran : compos mentis, TTV : TD :120/70 mmHg, S : 36⁰C, R : 18 x/menit, wajah tidak pucat dan tidak oedem.
Pemeriksaan inspekulo : vulva vagina tidak ada kelainan, portio terlihat merah muda dan tidak berdarah, terdapat keputihan yang tidak berbau.
A : Dx : Ny. L usia 35 th pasca erosi portio
Dasar : data subjektif dan objektif
Masalah potensial : -
P : Memberitahu kondisi ibu
• Menjaga ibu untuk tetap menjaga hygiene terutama daerah kemaluan
• Menganjurkan ibu untuk menggunakan metode KB yang lain
3 komentar:
Coitus apaan sih :-)
Pak Nur Cholikul,,
Coitus a/ Hub.suami istri...
jd klw bkn suami istri bukan coitus namanya tapiii.........
Ohh gitu....
Posting Komentar