Kecerdasan Sosial

Definisi Kecerdasan Sosial 


Safaria menyebutkan bahwa kecerdasan interpersonal atau bisa dikatakan juga sebagai kecerdasan sosial, diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi menang-menang atau menguntungkan.



Inteligensi Interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intense, motivasi, watak, temperament orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara. Isyarat dari orang lain juga masuk dalam inteligensi ini. Secara umum kecerdasan interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang.

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang disekitar kita, kecerdasan ini adalah kemampuan kita untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan orang lain dan menanggapinya secara layak.

Daniel Goleman dalam buku Sosial Intelligence menyebutkan bahwa kecerdasan sosial merujuk pada spectrum yang merentang dari secara instan merasa keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya. Ada juga yang mendefinisikan kecerdasan interpersonal sebagai suatu kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Kecerdasan ini juga melibatkan kepekaan pada ekspresi wajah, suara dan gerakan tubuh dari orang lain dan mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi.

Menurut Buzan, kecerdasan sosial adalah ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekeliling atau sekitarnya. Orang dengan kecerdasan sosial tinggi tidak akan menemui kesulitan saat memulai suatu interaksi dangan seseorang atau sebuah kelompok baik kelompok kecil maupun besar.

Indikator Kecerdasan Sosial 
Secara garis besar, Karl Albrecht dalam bukunya yang bertajukSocial Intelligence : The New Science of Success, menyebut adanya lima elemen kunci yang bisa mengukur kecerdasan sosial kita, yang ia singkat menjadi kata SPACE.

Situational awareness (kesadaran situasional). Makna dari kesadaran ini adalah sebuah kehendak untuk bisa memahami dan peka akan kebutuhan serta hak orang lain.
Presense (atau kemampuan membawa diri). Bagaimana etika penampilan Anda, tutur kata dan sapa yang Anda bentangkan, gerak tubuh ketika bicara dan mendengarkan adalah sejumlah aspek yang tercakup dalam elemen ini.
Authenticity (autensitas) atau sinyal dari perilaku kita yang akan membuat orang lain menilai kita sebagai orang yang layak dipercaya (trusted), jujur, terbuka, dan mampu menghadirkan sejumput ketulusan. Elemen ini amat penting sebab hanya dengan aspek inilah kita bisa membentangkan berjejak relasi yang mulia nan bermartabat.
Clarity (kejelasan). Aspek ini menjelaskan sejauh mana kita dibekali kemampuan untuk menyampaikan gagasan dan ide kita secara renyah nan persuasif sehingga orang lain bisa menerimanya dengan tangan terbuka
Empathy (atau empati). Aspek ini merujuk pada sejauh mana kita bisa berempati pada pandangan dan gagasan orang lain. Dan juga sejauh mana kita memiliki ketrampilan untuk bisa mendengarkan dan memahami maksud pemikiran orang lain.

Demikianlah lima elemen kunci yang menurut Karl Albrecht merupakan aspek penting yang layak diperhatikan untuk bisa menenun bingkai kecerdasan emosional secara optimal. Tentu saja kita harus selalu menyempurnakan diri dalam kelima dimensi penting ini, supaya kita semua juga bisa menjadi pribadi-pribadi yang cerdas secara sosial. Individu yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi, tentunya memiliki karakteristik-karakteristik yang berbeda dengan individu yang tidak memiliki kecerdasan interpersonal.

Dalam buku interpersonal intelligence, Safaria menyebutkan karakteristik anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi yaitu : Mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial baru secara efektif, Mampu berempati dengan orang lain atau memahami orang lain secara total, Mampu mempertahankan relasi sosialnya secara efektif sehingga tidak musnah dimakan waktu dan senantiasa berkembang semakin intim/mendalam/penuh makna Mampu menyadari komunikasi verbal maupun non verbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan kata lain sensitive terhadap perubahan sosial dan tuntutan-tuntutannya Mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan pendekatan win-win solution serta yang paling penting adalah mencegah munculnya masalah dalam relasi sosialnya Memiliki keterampilan komunikasi yang mencakup keterampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif dan menulis secara efektif. Termasuk di dalamnya mampu menampilkan penampilan fisik yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya

Pengaruh Kecerdasan Sosial Terhadap Perilaku Belajar Lapangan 
Banyak faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas pembelajaran, diantaranya termasuk aspek psikologis yang didalamnya terdapat faktor kecerdasan atau intelegensi. Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan hanya permasalahan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya (Reber, 1988).
Menurut Howard Gardner seorang ahli psikologi perkembangan mengemukakan tentang teori kecerdasan ganda yang biasa disebut dengan multiple intelligence yang terdiri dari sembilan kecerdasan, yang mana salah satunya adalah kecerdasan interpersonal. Kesembilan kecerdasan tersebut adalah, kecerdasan linguistik (linguistic intelligence), Kecerdasan matematis-logis (logical-mathematical intelligence), kecerdasan ruang (spatial intelligence), kecerdasan kinestetik (kinesthetic intelligence), kecerdasan musikal (musical intelligence), kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence), kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), kecerdasan lingkungan/naturalis (naturalist intelligence), dan kecerdasan eksistensial (existential intelligence).
Kecerdasan interpersonal atau bisa juga disebut kecerdasan sosial. Dua tokoh dari psikologi inteligensi yang menegaskan adanya kecerdasan interpersonal adalah Howard Gardner (1999) sedangkan dengan sebutan kecerdasan sosial adalah Edward L. Thorndike (Azwar,1997) .

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan interpersonal atau kecerdasan sosial adalah suatu kemampuan atau keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi saling menguntungkan. Dan dapat diindikasi dengan kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan, menjalin hubungan (empati) dan berkomunikasi dengan orang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: