Teori Perilaku

Definisi Perilaku 


Menurut Chaplin (1999:53) tingkah laku adalah suatu respon (reaksi, jawaban, balasan) yang dilakukan oleh organisme secara khusus. Sedangkan perilaku adalah kesatuan pola interaksi, suatu perbuatan, aktivitas atau kompleksifitas dari gerakan-gerakan. Sedangkan Syamsudin makmun, dkk (2002) mengemukakan bahwa perilaku adalah segenap manivestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan.



Definisi Perilaku Belajar 
Sebelum beranjak pada definisi perilaku belajar, akan dibahas mengenai definisi belajar. Menurut Skinner seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Learning Process, ia berpendapat Learning is a process of progressive behavior adaptation, yang berarti bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Pertama belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat praktik dan pengalaman. Dan rumusan kedua adalah proses memperoleh respon-respon sebagai adanya pelatihan khusus.

Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory, berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

Dan Wittig dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Thorndike, salah seorang pendiri aliran teori belajar tingkah laku, mengemukakan teorinya bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan). Dalam belajar praktik, perubahan tingkah laku seseorang dapat dilihat secara konkret atau dapat diamati. Pengamatan ini dapat diwujudkan dalam bentuk gerakan yang dilakukan terhadap suatu objek yang dikerjakannya.

Berpijak pada teori-teori diatas, dapat dikatakan belajar umumnya diartikan sebagai proses perubahan perilaku seseorang setelah mempelajari suatu objek tertentu. Hal ini identik dengan pandangan Good dan Brophy yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan oleh seseorang dalam memperoleh hasil dari pengalaman itu sendiri.

Perubahan perilaku tersebut tampak dalam penguasaan siswa pada pola-pola tanggapan (respon) baru terhadap lingkungannya yang berupa keterampilan (skill), kebiasaan (habit), sikap atau pendirian (attitude), kemampuan (ability), pengetahuan (knowledge), pemahaman (understanding), emosi (emotional), apresiasi (appreciation), jasmani dan etika atau bidi pekerti, serta hubungan sosial.

Menurut Widi (2011) dalam thesisnya menyatakan bahwa perilaku belajar didefinisikan sebagai kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar yang jelek disebabkan oleh kurangnya kesadaran mahasiswa mengenai makna belajar di perguruan tinggi, sehingga mahasiswa tersebut merasa frustasi dalam menjalankan proses belajar.

Proses belajar mengajar berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya, memotivasi dirinya, tegar dalam menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan orang lain.

Indikator Perilaku Belajar Lapangan 
Keterampilan-keterampilan ini merupakan unsur-unsur untuk menajamkan kemampuan antarpribadi, unsur-unsur pembentuk daya tarik, keberhasilan sosial bahkan kharisma. Orang-orang yang terampil dalam kecerdasan sosial dapat menjalin hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar, peka membaca reaksi dan perasaan mereka, mampu memimpin dan mengorganisir dan pintar menangani perselisihan yang muncul dalam setiap kegiatan manusia. Mereka adalah pemimpin-pemimpin alamiah, orang yang mampu menyarakan persaan kolektif serta merumuskannya dengan jelas seagai panduan bagi kelompok untuk meraih sasaran, Mereka adalah jenis orang yang disukai oleh sekitarnya karena secara emosional mereka menyenangkan, mereka membuat orang lain merasa tentram, dan menimbulkan komentar: “menyenangkan sekali bergaul dengannya”.

Empat kemampuan dasar terpisah yang digunakan dalam pergaulan antarpribadi dalam kehidupan sehari-hari. Komponen-komponen tersebut adalah: Mengorganisir kelompok Merundingkan pemecahan Hubungan pribadi Analisis sosial.

Mengorganisir kelompok merupakan keterampilan esensial dari seorang pemimpin, ini menyangkut memprakarsai dan mengkoordinasi upaya menggerakkan orang.Keterampilan ini merupakan bakat yang terdapat pada sutradara atau produser sandiwara, perwira militer, dan ketua-ketua yang efektif dalam organisasi dan segala macam unit.

Merundingkan pemecahan merupakan kemampuan sosial seorang mediator yang mencegah konflik atau menyelesaikan konflik-konflik yang meletup.Orang yang mempunyai kemampuan ini, hebat dalam mencapai kesepakatan dalam mengatasi atau menangani perbantahan, mereka cakap dalam bidang diplomasi, arbitrasi atau sebagai perantara dalam pemecahan suatu masalah.

Empati dan bakat menjalin hubungan. Bakat ini memudahkan untuk masuk kedalam lingkup pergaulan atau untuk mengenali dan merespons dengan tepat akan perasaan dan keprihatinan orang lain, seni menjalin hubungan.

Mampu mendeteksi dan mempunyai pemahaman tentang perasaan, motif, dan keprihatinan orang lain. Pemahaman akan bagaimana perasaan orang lain ini dapat membawa ke suatu keintiman yang menyenangkan atau perasaan kebersamaan.

Dari teori-teori yang terdapat diatas, kesimpulan perilaku belajar lapangan menurut peneliti adalah kebiasaan atau hal-hal yang dilakukan seseorang yang bertujuan untuk melakukan proses interaksi antara stimulus yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan dengan indikator seseorang mampu mengorganisir kelompok, merundingkan pemecahan masalah, dan menjalin hubungan pribadi bersama orang-orang disekitar tempatnya beraktivitas.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: